Sabrina Adani Katili

13007100

Potensi Indonesia Saat ini

Indonesia merupakan Negara yang sangat luas dan kaya. Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga kebudayaan yang beraneka ragam. Dari segi geografis, negeri kita ini memiliki wilayah laut terluas (5,8 juta km2) dan jumlah pulau terbanyak (17.508 pulau). Panjang kepulauan Indonesia dari ujung ke ujungnya sama dengan jarak Dublin, Irlandia hingga Moskow, Rusia (Gambar 1). Panjang pantainya mencakup 81.000 km dan merupakan panjang pantai kedua di dunia setelah Canada, namun merupakan pantai tropis terpanjang di dunia. Bahkan, lautan Indonesiapun luasnya lebih besar daripada daratan Indonesia sendiri.

 https://i0.wp.com/29.media.tumblr.com/tumblr_lnxxsgR1fk1qbodf5o1_r1_500.jpg

Gambar 1. Indonesia dan Peta Dunia

Penduduk yang tinggal di Indonesia pun sangat banyak. Bank Dunia memberikan keterangan bahwa di tahun 2009, penduduk Indonesia mencapai 230 juta jiwa. Dengan begitu banyak keberlimpahan yang ada di Negeri ini, sungguh sangat ironis bila Indonesia masih memenuhi kebutuhan penduduknya dengan makanan atau barang-barang impor. Dengan banyaknya penduduk Indonesia tersebut, Indonesia sering menjadi sasaran berbagai produk asing.

Indonesia memiliki keanekaragaman berupa flora dan fauna, lebih banyak jumlah speciesnya dibandingkan dengan benua Afrika. Sepuluh persen (10%) dari seluruh spesies tumbuhan berbunga ada di Indonesia (+/- 27.500 spesies ada di Indonesia), 12% jenis mamalia di dunia, 16% jenis reptilia dan amphibia di dunia (+/- 1.539 spesies), 25% jenis ikan di dunia dan 17% jenis burung di dunia. Diantara spesies tersebut terdapat 430 spesies burung dan 200 mamalia yang tidak terdapat di tempat lain dan hanya ada di Indonesia misalnya orangutan, biawak komodo, harimau sumatera, badak jawa, badak sumatera dan beberapa jenis burung (birds of paradise). (Sumber : BAPPENAS. Biodiversity Action Plan for Indonesia, 1993 & World Conservation Monitoring Committee, 1994).

Indonesia memiliki Kawasan hutan yang sangat luas (120,35 juta Ha), setara dengan luas 4 negara besar di Eropa (Inggris, Jerman, Perancis dan Finlandia).Keanekaragaman fauna di Indonesia sangat tinggi ini didukung dengan keadaan tanah, letak geografi serta keadaan iklim. Hal ini ditambah dengan keanekaragaman tumbuh-tumbuhannya sebagai habitat satwa. Hutan hujan tropika di Indonesia terdiri dari banyak pohon. Lebih kurang 4000 jenis yang tumbuh pada berbagai formasi hutan dan tipe hutan telah diketahui dan sekitar 400 jenis pohon telah diketahui nilai komersial kayunya. Potensi hutan rakyat yang dimiliki sebanyak 262.929.193 batang atau setara dengan 65.732.298 m3 (rata-rata per batang/pohon mempunyai volume 0,25 m3), yang terdiri dari jenis pohon jati, sengon, mahoni, bambu, akasia, pinus, dan sonokeling. Jumlah pohon yang siap ditebang sebanyak 74.806.038 batang atau 18.701.509 m3.

Seperti yang semua orang ketahui, dahulu, rempah-rempahlah yang membuat bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak jamu yang dijual oleh ibu-ibu, obat nenek moyang yang masih belum diketahui kandungan apa yang terdapat di dalamnya. Resep nenek moyang seperti menjadikan bawang merah, bawang putih sebagai obat sakit gigi dan resep lainnya dapat menjadi salah satu dari berbagai potensi yang ada pada bangsa ini.

Tidak hanya sumber daya alam yang terbarukan, sumber daya alam yang tidak terbarukanpun, jumlahnya melimpah di negeri ini. Potensi sumberdaya batubara di Indonesia  sangat melimpah. Potensi tersebut terutama berada di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi. Trend produksi, penjualan dalam negeri dan penjualan luar negeri batubara 1999-2005 ditampilkan pada Gambar 2.

https://i0.wp.com/25.media.tumblr.com/tumblr_lnxxx6ibWB1qbodf5o1_500.jpg

Gambar 2.        Trend produksi, penjualan dalam negeri dan penjualan luar negeri batubara 1999-2005

Sumber : http://www.tekmira.esdm.go.id/data/files/Batubara%20Indonesia.pdf

Walaupun Indonesia menempati urutan ketujuh dalam produsen terbesar batubara, tetapi Indonesia menempati posisi kedua dalam urutan ekportir batubara dunia (Gambar 3 dan Gambar 4). Tidak hanya batubara, Negara ini kaya akan  minyak bumi, gas bumi dan berbagai hasil penambangan lainnya.

https://i0.wp.com/24.media.tumblr.com/tumblr_lnxxzsyFdf1qbodf5o1_500.jpg

Gambar 3         Tujuh besar produsen batubara dunia (juta ton)

Sumber : http://www.scribd.com/doc/52627220/potensi-batubara

https://i0.wp.com/25.media.tumblr.com/tumblr_lnxy09pwOp1qbodf5o1_500.jpg

Gambar 4         Eksportir batubara terbesar Dunia

Sumber: http://www.scribd.com/doc/52627220/potensi-batubara

Peluang Bangsa Indonesia

Saat ini visi Negara Indonesia telah terbentuk. Adanya visi juga mengakibatkan Negara Indonesia dapat terus bersatu untuk memperjuangkan visi kedepannya. Karena tidak adanya visi bangsa menyebabkan rakyat Indonesia memilik pandangan berbeda-beda terhadap Negara ini. Tidak adanya visi bangsa yang jelas dapat menimbulkan pandangan yang negatif terhadap bangsa ini, misalnya pandangan kehancuran bangsa Indonesia di masa depan. Untuk mendorong visi pembangunan ekonomi Indonesia 2025, pemerintah telah menetapkan delapan program utama dan 18 aktivitas ekonomi. Kedelapan program utama tersebut adalah: sektor industri, pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan. Dengan adanya visi dan program yang telah ditetapkan, Indonesia akan semakin siap untuk terjun ke dalam kompetisi dunia.

Pertumbuhan ekonomi yang dialami indonesia terlihat begitu membaik dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 6,1 persen, lebih besar dari yang ditargetkan sebesar 5,5 %, terhitung pada penutupan akhir tahun 2010. Pertumbungan ini juga akan memberikan harapan besar dan pandangan yang baik bagi dunia.

Banyaknya penduduk yang ada di Indonesia memberikan peluang pasar yang sangat besar. Indonesia memiliki luas laut yang lebih besar dari luas daratannya. Hal ini juga dapat memberikan peluang bangsa Indonesia penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia. Jumlah lahan hutan yang besar akan membuat bangsa ini selalu diperhitungkan sebagai paru-paru dunia sehingga menjadikannya bangsa yang terhormat. Hutan yang ada  juga dapat membuat bangsa ini sebagai bangsa penghasil kayu dengan sistem yang berkelanjutan. Rempah-rempah yang melimpah serta resep nenek moyang yang dimiliki juga akan memberikan potensi pada Indonesia sebagai Negara pusat herbal dunia.

Saat ini, semakin banyak kampanye entrepreneur yang dilakukan,. Kampanye entrepreneur banyak dilakukan pada kalangan masyarakat, tua, muda, dan juga mahasiswa. Sosiolog David McClelland berpendapat,”Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya”.  Sementara, di Indonesia jumlah entrepreneur hanya mencapai 0.18% dari jumlah penduduknya. Tidak hanya kampanye, tetapi seminar-seminar entrepreneur dan kemudahan-kemudahan lainnnyapun semakin marak dilakukan,  Usaha-usaha yang dilakukan tersebut diharapkan dapat mendongkrak jumlah entrepreneur di Indonesia. Tidak lama lagi, diharapkan Indonesia bukan menjadi Negara sumber “pekerja” saja, tetapi juga akan menjadi Negara yang makmur dan mandiri.

Kelemahan Bangsa Indonesia

Kurang Adanya Konsistensi Sebagai Salah Satu Kelemahan Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia terbilang bangsa yang kurang konsisten, kurang fokus dan kurang sabar. Bila terjadi pergantian pemimpin, banyak terjadinya pergantian kebijakan. Pemerintah tidak menerapkan semua kebijakan  yang ada secara berkelanjutan, kebiajakan hanya dilakukan secara berkelanjutan di satu periode saja. Padahal sebuah kesuksesan dibangun dengan suatu proses yang panjang dan berat. Sebuah intan yang indahpun terbentuk dari proses yang sangat berat, proses yang melibatkan tekanan tinggi dan temperatur yang tinggi. Bangsa ini sering kali tidak sabar dan tidak konsisten dalam menjali proses yang berat.

Karakter Masyarakat yang Lemah Menjadi Salah Satu Kelemahan Bangsa Indonesia

Karakter masyarakat Indonesia yang lemah sangat mudah untuk dibuktikan. Menyontek dan korupsi sangat banyak terjadi dan menggerogoti generasi bangsa. Karakter kerja keras rakyat Indonesia masih kurang terlihat. Karakter kerja keras yang tidak terlihat tersebut tidak hanya terlihat pada kemakmuran bangsa tetapi juga terlihat dari gemarnya bangsa ini pada hal-hal yang instan dan tidak berproses panjang. Program-program televisi misalnya Akademi Fantasi Indosiar (AFI), Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat begitu diminati bangsa ini.

Banyaknya Prasangka dan Pandangan Negatif dari Masyarakat Indonesia Sendiri Menjadi Salah Satu Hambatan Indonesia untuk Terus Maju

Saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton berkunjung ke Indonesia, Hillary Clinton diwawancarai oleh Luna Maya. “Banyak hal yang telah dilakukan oleh rakyat dan pemerintah Indonesia selama satu dekade terakhir, demokrasi yang tegak, tumbuhnya ekonomi Indonesia walau keadaan ekonomi dunia yang cukup sulit. Saya sangat senang atas pencapaian yang bangsa ini capai. Saya juga telah mengatakan, bila seseorang ingin melihat demokrasi, islam, modern, hak wanita yang saling berdampingan, datanglah ke Indonesia. Saya kira, Negara ini adalah tempat yang dapat menggambarkan masa depan yang akan terjadi di dunia.”, papar Hillary Clinton. Begitu banyak hal-hal positif yang terjadi di Negara ini, tetapi berita positif tersebut hanya dapat dinikmati oleh orang “luar”, sedangkan bangsa sendiripun tidak dapat melihat kelebihan-kelebihan bangsa sendiri. Hal yang disesalkan, media cetak maupun elektronik begitu gemar menayangkan sisi-sisi negatif yang terjadi pada bangsa ini. Acara infotainment tidak henti-hentinya berkumandang di televisi mengenai video porno artis dll. Tidak hanya gossip yang tidak jelas kebenarannya, acara yang berisi kekerasan dan kejahatan begitu sering disebarkan. Sedikitnya berita positif dan begitu banyaknya berita negatif mengenai bangsa ini dapat menghambat bangsa ini untuk terus maju.

Mental Pekerja yang Melekat pada Generasi Bangsa

Terdapat begitu banyak proteksi yang didapatkan bagi kaum pekerja, rasa nyaman itu akan menggerogoti mental bangsa ini.  Mental pekerja yang menggrogoti bangsa ini dapat dilihat dari begitu banyaknya tenaga kerja yang dikirim sebagai pembantu di Negara tetangga. Masih banyak mahasiswa yang takut dalam menjadi seorang entrepreneur, selulusnya mereka dari perguruan tinggi. Tidak sedikit pula mahasiswa yang menjadi pekerja di luar negeri, selulusnya mereka dari perguruan tinggi. Tidak beraninya bangsa ini dalam menghadapi risiko-risiko yang ada menjadi salah satu alas an begitu berkembangnya mental “pekerja” pada bangsa ini. Berkembangnya mental pekerja dapat menghambat bangsa ini untuk menjadi bangsa yang makmur dan mandiri.


 

Tantangan Bangsa Indonesia

Menghapus Kemiskinan sebagai Tantangan Bangsa Ini.

Kemajuan sebuah Negara bukan lagi ditentukan oleh faktor karunia alam, tetapi oleh rekayasa manusia. Hal tersebut memang merupakan kenyataan yang ada dimana dapat dilihat dari Negara Indonesia sendiri. Indonesia merupakan Negara kaya nan luas, tetapi masih saja banyak kemiskinan yang terjadi sekarang. Laut yang dimiliki Indonesia sangat luas, bahkan lebih luas dari daratan yang dimiliki, tetapi laut Indonesia masih banyak yang belum dimanfaatkan dan para mayoritas nelayan Indonesia kondisinya tidak sejahtera.

Melakukan Proteksi terhadap Produk Dalam Negeri sebagai Tantangan Bansa Ini.

Indonesia harus dilindungi dari produk-produk luar negeri yang menyerang bangsa ini. Kebijakan yang dibuat pemerintah harus dibuat untuk melindungi produk dalam negeri. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pasar luar negeri. Bangsa asing sangat memanfaatkan pasar yang ada di Indonesia dimana produk-produk luar negeri dijual dengan harga sangat murah dibandingkan dengan harga produk dalam negeri. Proteksi produk dalam negeri dapat mencegah matinya pengusaha-pengusaha Indonesia yang juga mempekerjakan rakyat Indonesia.

Memperbaiki Karakter Bangsa

Perbaikan karakter bangsa menjadi salah satu  tantangan besar untuk bangsa ini. Budaya sabar, budaya konsistensi, budaya kerja keras harus selalu diinternalisasi oleh seluruh rakyat Indonesia. Untuk memperbaiki karakter bangsa diperlukan begitu banyak pandangan  dan informasi-informasi positif yang ditujukan untuk masyarakat.

Mendongkrak Jumlah Entrepreneur Indonesia   

Menaikkan jumlah entrepreneur merupakan salah satu tantangan besar bagi bangsa ini untuk menyejahterakan rakyatnya. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mendongkrak jumlah entrepreneur, misalnya dengan memberikan kemudahan-kemudahan pinjaman modal, pengurangan pajak untuk entrepreneur pemula, dan berbagai kemudahan lainnya.

 

Peran Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia

Negeri dengan iklim tropis dan jumlah pulau sebanyak ini sudah barang tentu memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Seperti lirik lagu Koes Ploes pada era 90-an yang berbunyi “tongkat kayu dan batu jadi tanaman”, amat tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Indonesia mendapatkan berkah dari Tuhan yang amat banyak. Misalnya, pohon nangka yang tidak membutuhkan perawatan khusus bisa tumbuh melimpah, atau tanaman singkong yang dapat hidup hampir di segala jenis tanah.

Adanya penduduk yang begitu banyak merupakan suatu kesempatan emas pagi setiap pengusaha makanan di Indonesia untuk terus berkembang karena 230 juta penduduk tersebut harus selalu makan agar dapat tetap melangsungkan hidupnya. Tetapi pada kenyataanya, hal tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Produk makanan lokal di Indonesia selalu kalah dengan produk pangan yang berbahan baku impor. Saat ini, masyarakat Indonesia masih memilih mie instant menjadi makanan pokok kedua mereka setelah beras. Padahal, mie instant itu sendiri merupakan makanan yang berbahan dasar tepung terigu yang terbuat dari gandum yang notabene merupakan jenis tanaman yang tidak dapat tumbuh di tanah Indonesia.

Dahulu kita biasa menyebut Indonesia sebagai ini negara agraris. Tetapi, sekarang, kenyataanya, kesejahteraan petani di Indonesia mengalami keprihatinan dimana kesejahteraan petani terus menurun dari tahun ke tahun. Dan semakin lama semakin tampak fenomena bahwa generasi muda sekarang tidak tertarik pada bidang pertanian. Bidang pertanian semakin ditinggalkan generasi muda yang ada karena bidang pertanian di Indonesia identik dengan sistem pertanian yang tradisional serta sistem yang kurang efisien dengan masih menggunakan tenaga manusia.

Mari kita cermati beberapa fenomena yang terjadi di Indonesia. Dengan begitu banyaknya komoditi lokal yang berkualitas sama, dan bahkan lebih tinggi daripada komoditas negara lain, kita belum bisa mengambil manfaat yang optimal. Sebagai contoh, misalnya, saat ini pemenuhan karbohidrat rakyat Indonesia sangat banyak disuplai oleh terigu yang berasal dari gandum impor dari Amerika, oleh sebab yang telah disinggung sebelumnya. Padahal, Indonesia memiliki bahan pangan yang potensial, seperti singkong/ubi kayu. Dengan fleksibilitas produk turunan yang tinggi, singkong seharusnya mampu menggantikan terigu sebagai bahan baku berbagai makanan seperti roti, mie, dan biskuit.

Jika kita meninjau aspek energi, banyak sekali tanaman asli Indonesia yang berpotensi mendukung penghematan bahan bakar fosil seperti minyak dan gas bumi. Sebut saja kelapa sawit. Produk buangan dari industri minyaknya (sabut dan tandan) dapat dijadikan bahan bakar berbagai proses di industri atau diolah menjadi bioetanol.

Di bidang agronomi, kita mendapati kondisi di mana petani selalu menjadi pihak yang selalu dirugikan. Kesejahteraan mereka berada pada tingkat yang sulit tertolong karena berada dalam “lingkaran setan” antara tengkulak dan pasar. Padahal, dengan sedikit pengetahuan mengenai peningkatan nilai jual suatu hasil pertanian, bukan tidak mungkin kondisi tersebut dapat dibuah seratus delapan puluh derajat. Misalnya, untuk menekan kerugian, petani dianjurkan memiliki alat transportasi sendiri agar margin harga pokok komoditi dengan harga jualnya di pasaran relatif kecil. Alangkah lebih baik pula jika para petani melakukan pengolahan tahap awal terhadap hasil pertanian mereka, dapat berupa pengawetan sederhana atau pengemasan. Dengan begitu, rantai pemasaran komoditi pertanian lebih panjang dan keuntungan petani pin semakin besar.

Berbagai pemanfaatan kearifan lokal tersebut bukannya sama sekali belum dilakukan. Namun, kita masih menganut budaya gengsi dan kurang percaya diri untuk mengubah dunia melalui kekayaan negeri. Paradigma berpikir masyarakat bahwa produk negara lain lebih bagus menciptakan stagnasi industri dalam negeri dan segala teknologi yang seharusnya mendukungnya. Kondisi tersebut didukung pula oleh ketidakberdayaan pemerintah untuk mengurangi pasokan impor berbagai komoditi yang sebetulnya bisa digantikan oleh produk kita sendiri.

Sebagai Mahasiswa, banyak yang dapat dilakukan sebenarnya, mulai dari melakukan riset yang berkaitan dengan ketahanan pangan, riset mengenai subtitusi pangan yang berbahan dasar “asing” dengan bahan pangan yang berbahan dasar “lokal”, sampai belajar mendalami agrobisnis dan mengamalkannya saat lulus nanti dengan menjadi entrepreneur bidang agrobisnis.

Dikabarkan, lulusan Institut Pertanian Bogor yang merupakan perguruan tinggi pertanian terbesar di Indonesia jarang sekali yang bekerja atau merintis usaha yang berbau dengan pertanian. Kebanyakan dari lulusan perguruan tinggi tersebut memilih bekerja sebagai pegawai Bank dan sebagainya. Hal tersebut menyimpukan bahwa ada sesuatu yang salah dengan “image” pertanian.

Mahasiswa sebagai komponen yang dekat dengan masyarakat sebaiknya dapat melakukan pencerdasan mengenai ketahanan pangan pada masyarakat. Mahasiswa dapat melakukan gerakan-gerakan perlindungan ketahanan pangan nasional, misalnya dengan membuat gerakan “diet mie instant”, “aku cinta singkong” dan sebagainya. Tidak hanya itu, mahasiswa juga dapat membantu perubahan image makanan lokal seperti singkong, ubi, jagung menjadi makanan yang mewah. Tidak hanya itu, mahasiswa sebagai komponen yang netral juga dapat mensosialisasikan kelebihan berbagai bahan pangan nasional pada masyarakat.

KESIMPULAN

  1. Potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia begitu banyak, Indonesia memiliki luas wilayah begitu besar, keanekaragaman budaya, keanekaragaman flora dan fauna, luas lautan yang lebih besar dari luas daratannya, luas hutan yang begitu besar. Kekayaan Indonesia tidak hanya adapada sumber daya terbarukan. Indonesia juga kaya akan sumber daya tak-terbarukan, Indonesia kaya akan batu-bara, hasil tambang, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain.
  2. Peluang Indonesia ada pada pertumbuhan ekonomi yang selalu lebih baik. Indonesia juga berpeluang sebagai penghasil kekayaan laut terbesar di dunia, penghasil kayu terbesar, dan pusat herbal dunia dengan adanya berbagai perbaikan yang dilakukan dalam bidang-bidang tersebut. Dengan dilakukannya kampanye-kampanye entrepreneur, peluang Indonesia semakin dekat untuk menjadi Negara makmur dan mandiri.
  3. Kelemahan yang dimiliki bangsa antara lain, kurang adanya konsistensi masyarakat dan pemerintah, lemahnya karakter bangsa Indonesia, banyaknya prasangka negatif dan berbagai pandangan negative yang disediakan media untuk masyarakat Indonesia, dan masih menggrogotinya mental “pekerja” pada masyarakat
  4. Berbagai tantangan yang ada pada bangsa Indonesia antara lain penghapusan kemisikinan, proteksi produk dalam negeri terhadap serangan produk asing, perbaikan karakter bangsa dan pendongkrakan jumlah entrepreneur.
  5. Sebagai Mahasiswa, hal yang dapat dilakukan untuk membantu ketahanan nasional antara lain, melakuakan pencerdasan mengenai ketahanan pangan pada masyarakat, melakukan gerakan-gerakan perlindungan bahan pangan lokal, melakukan riset yang berkaitan dengan ketahanan pangan, melakukan riset mengenai subtitusi pangan yang berbahan dasar “asing” dengan bahan pangan yang berbahan dasar “lokal”, belajar mendalami agrobisnis, mengamalkannya saat lulus nanti dengan menjadi entrepreneur bidang agrobisnis dan sebagainya.



 

REFERENSI

http://keuanganinvestasi.blogspot.com/2011/02/impor-minyak-mentah-terancam-akibat.html
http://www.setneg.go.id/index.php?Itemid=192&id=1662&option=com_content&task=view

http://www.indonesia.bg/images/Peta%20dunia%20Indonesia.jpg

http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TFSF1T294M9IDLGDL

http://www.youtube.com/watch?v=ZfGLu0W_KHI

http://budiwiyono.com/2009/12/24/suatu-negara-akan-makmur-bila-jumlah-entrepreneur-minimum-2-dari-jumlah-penduduk/

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/01/26/13375892/Jumlah.Entrepreneur.Hanya.0.18.Persen

http://www.tekmira.esdm.go.id/data/files/Batubara%20Indonesia.pdf